Satusatunya barang mahal yang digunakan adalah toga dan jubah hitam untuk persidangan. Yap membeli toga itu ketika pergi ke Belanda. Tetapi ketika toga itu dirinya kenakan, sosok Yap langsung berubah layaknya superhero yang tidak takut melawan ketidakadilan. "Dia ada singa pengadilan, saya ikut beberapa kali persidangannya dan dia sangat to Diapun lantas ditugaskan untuk menangani kasus pembunuhan atas putera kesayangan dari salah seorang pejabat di bidang hukum. Nah, inilah beberapa potret Noh Ji Wook saat mengenakan prosecutor's robe alias jubah jaksa. 1. Noh Ji Wook terinspirasi oleh mendiang ayahnya yang juga adalah seorang jaksa. dramabeans.com. Tetapitoga yang dipakai oleh hakim dalam drama itu berwarna hitam semuanya. Jika di Indonesia toga seperti itu digunakan oleh jaksa maupun pengacara. Nah si jaksa justru memakai toga hitam dan ada warna merah. Yang paling mencolok adalah si pengacara, mereka memakai baju bebas. TEMPOCO, Medan-Kepolisian menetapkan empat tersangka baru dalam kasus pembunuhan dua pegawai pajak, Parada Toga Fransriano Siahaan dan Sozanolo Lase.Menurut pejabat urusan Hubungan Masyarakat Polres Nias, Ajun Inspektur Satu O. Daeli, keempat tersangka ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil prarekonstruksi oleh Unit Reserse Polres Nias, Rabu, 13 April 2016. MenyadurKompas.com, berikut perbedaan mendasar expired date & best before: Expired date berarti tanggal batas maksimal produk aman dikonsumsi, terkait keamanan pangan. Best Before berarti konsumsi sebaiknya dilakukan sebelum waktu yang tercantum pada kemasan, ini berkaitan dengan penurunan kualitas, rasa, tekstur, warna, dan aroma. s7n8eF. BerandaKlinikProfesi HukumPeran Jaksa dalam Pr...Profesi HukumPeran Jaksa dalam Pr...Profesi HukumKamis, 7 April 2022Sesuai dengan UU Kejaksaan, peran jaksa sebagai penuntut dan pelaksana ketetapan pengadilan. Apakah peran atau tugas jaksa tersebut berbeda jika tiap proses peradilan hukum pidana dan perdata?Tentu saja berbeda. Dalam perkara pidana, tugas jaksa adalah sebagai penuntut umum dan pelaksana eksekutor putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Sedangkan dalam perkara perdata, peran jaksa adalah sebagai kuasa dari negara atau pemerintah di dalam maupun di luar pengadilan. Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini. Artikel di bawah ini adalah pemutakhiran dari artikel dengan judul sama yang dibuat oleh Ilman Hadi, dan pertama kali dipublikasikan pada Rabu, 12 Desember Jaksa dalam Perkara PidanaBerdasarkan Pasal 1 angka 2 UU 11/2021, jaksa adalah pegawai negeri sipil dengan jabatan fungsional yang memiliki kekhususan dan melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya berdasarkan menyambung pertanyaan Anda, berdasarkan Pasal 30 ayat 1 UU Kejaksaan, dalam bidang pidana, tugas dan kewenangan jaksa adalah antara lainmelakukan penuntutan;melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat;melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang;melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan tugas dan kewenangan jaksa dalam perkara pidana adalah sebagai penuntut umum dan pelaksana eksekutor putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum ini berbeda dengan perkara perdata, pelaksana putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap adalah juru sita dan panitera dipimpin oleh ketua pengadilan.[1]Peran Jaksa dalam Perkara PerdataKemudian, apa kewenangan dan tugas jaksa dalam bidang perdata? Hubungan perdata merupakan hubungan antar anggota masyarakat yang umumnya didasarkan pada perjanjian. Disarikan dari Perbedaan Pokok Hukum Pidana dan Hukum Perdata, hukum perdata dalam arti luas meliputi hukum privat materiil yaitu segala hukum pokok yang mengatur kepentingan-kepentingan ini, jaksa dapat berperan dalam perkara perdata apabila negara atau pemerintah menjadi salah satu pihaknya dan jaksa diberikan kuasa untuk mewakili. Hal tersebut didasarkan pada ketentuan Pasal 30 ayat 2 UU Kejaksaan yang berbunyiDi bidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau contoh, Putusan MA No. 2093 K/PDT/2014 pada tingkat Kasasi di mana Pemerintah Negara Republik Indonesia cq. Kejaksaan Tinggi Jakarta cq. Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Jaksa Pengacara dari Mengulas Tugas dan Fungsi Jaksa Pengacara Negara, Mantan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, Maryin Basiang dalam tulisannya “Tentang Jaksa Selaku Jaksa Pengacara Negara”, menyebut makna “kuasa khusus” dalam bidang keperdataan sebagaimana tercantum dalam UU Kejaksaan dengan sendirinya identik dengan Jaksa Pengacara Negara hal. 1.Masih bersumber dari artikel yang sama, patut digarisbawahi, sebutan “pengacara” dalam Jaksa Pengacara Negara tak bermakna bahwa Jaksa Pengacara Negara tunduk pada UU Advokat hal. 1.Dengan demikian, singkatnya, Jaksa Pengacara Negara adalah jaksa yang mewakili negara dan pemerintah dalam perkara perdata dan tata usaha negara, atas nama negara, pemerintahan, ataupun kepentingan umum hal. 1.Maka dari itu, terlihat jelas perbedaan peran jaksa dalam ranah pidana dan perdata. Kesimpulannya, dalam perkara pidana, peran jaksa adalah sebagai penuntut umum dan pelaksana putusan pengadilan yang telah berkekuatan tetap. Sedangkan dalam perkara perdata, peran jaksa adalah sebagai kuasa dari negara atau pemerintah di dalam maupun di luar informasi hukum yang ada di Klinik disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum lihat Pernyataan Penyangkalan selengkapnya. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan Konsultan Mitra jawaban kami, semoga HukumUndang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat;Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia;Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Mahkamah Agung Nomor 2093 K/PDT/ Sekretaris Mahkamah Agung, Hasbi Hasan, usai diperiksa KPK, di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu 24/5/2023. Foto Jamal Ramadhan/kumparanSekretaris Mahkamah Agung MA Hasbi Hasan disebut bertemu jaksa bernama Dody Leonard setelah operasi tangkap tangan OTT KPK terkait suap penanganan perkara di MA pada September tersebut kemudian digali oleh penyidik saat Dody dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Hasbi Hasan. Dody sudah beberapa kali diperiksa sebagai saksi kasus suap ia diperiksa di Gedung Merah Putih KPK kemarin, Kamis 8/6. Dody diperiksa untuk tersangka Hasbi Hasan."Saksi Dody Leonard [digali] penjelasan tentang pertemuan HH [Hasbi] dengan saksi Dody Leonard serta beberapa pihak lainnya pasca-OTT MA oleh KPK," kata Plt juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulis, Jumat 9/6.Dody Leonard sempat bertugas di KPK, tapi dikembalikan ke Kejaksaan Agung pada April 2022 karena melanggar etik. Saat ini dia menjabat jaksa fungsional pada Direktorat Pelanggaran HAM Berat pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Jampidsus.KPK melakukan OTT pada September 2022 terkait suap penanganan perkara di MA. Saat itu KPK menangkap beberapa ASN di lingkungan MA hingga pengacara yang jadi pihak OTT tersebut, kasus dugaan suap di pengadilan tertinggi itu terus berkembang hingga menjerat dua Hakim Agung, yaitu Sudrajad Dimyati dan Gazalba kini sudah ada 17 pihak yang dijerat KPK dalam kasus ini. Sebelas orang dari lingkungan MA, lainnya dari pengacara dan swasta. Beberapa sudah menjalani proses sidang dan sudah divonis, termasuk Dimyati yang dijatuhi 8 tahun penjara oleh PN Hasan termasuk dari 17 tersangka tersebut. Ia dijerat bersama pihak swasta bernama Dadan Tri Yudianto dari pengembangam kasus Gazalba Saleh sudah ditahan KPK. Sementara Hasbi belum ditahan dengan alasan belum memenuhi syarat penahanan. Perbedaan perlakuan ini memicu pertanyaan publik, termasuk Menkopolhukam Mahfud Hasan dan Dadan Tri disebut menerima aliran dana senilai Rp 11,2 miliar dari Heryanto Tanaka, pihak yang berperkara di MA. Uang tersebut diperuntukkan untuk penyelesaian suatu kasus diberikan kepada keduanya agar mengatur kasasi sebagaimana keinginan Tanaka. Kasus Hasbi Hasan merupakan pengembangan dari perkara Hakim Agung Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh serta beberapa ASN MA lain lebih dulu dijerat Hasan belum berkomentar soal kasus ini. Ia sedang mengajukan praperadilan untuk menggugurkan status tersangkanya. Juni 8, 2021 Artikel Dalam Pasal 1 angka 6 huruf a dan b KUHAP bahwa Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk bertindak sebagai penuntut umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. sedangkan, Penuntut umum adalah jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. Pengertian Jaksa dan Penuntut Umum dalam UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan yang di dalam Pasal 1 angka 1 dan 2 menyebutkan Jaksa adalah pejabat fungsional yang diberi wewenag oleh undang-undang untuk bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan undang-undang. Sedangkan, Penuntut Umum adalah jaksa yang diberi wewenang oleh Undang-Undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. Secara garis besar berdasarkan pengertian di KUHAP, Tugas Jaksa adalah Sebagai penuntut umum; Pelaksana putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap eksekutor. Dalam tugasnya sebagai penuntut umum, Jaksa mempunyai tugas untuk Melakukan penuntutan. Melaksanakan penetapan hakim. Tugas Jaksa sebagai penuntut umum juga diatur dalam Pasal 13 KUHAP dan dipertegas dalam Pasal 137 KUHAP. Kewenangan jaksa Pasal 30 UU Kejaksaan RI Di bidang pidana, kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang melakukan penuntutan; melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat; melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang; melengkapi berkas perkara tertentu Kewenangan Penuntut Umum Pasal 14 KUHAP Penuntut umum mempunyai wewenang menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari penyidik atau penyidik pembantu; mengadakan prapenuntutan apabila ada kekurangan pada penyidikan dengan memperhatikan ketentuan Pasal 110 ayat 3 dan ayat 4, dengan memberi petunjuk dalam rangka penyempurnaan penyidikan dari penyidik; memberikan perpanjangan penahanan, melakukan penahanan atau penahanan lanjutan dan atau mengubah status tahanan setelah perkaranya dilimpahkan oleh penyidik; membuat surat dakwaan; melimpahkan perkara ke pengadilan; menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa tentang ketentuan hari dan waktu perkara disidangkan yang disertai surat panggilan, baik kepada terdakwa maupun kepada saksi, untuk datang pada sidang yang telah ditentukan; melakukan penuntutan; menutup perkara demi kepentingan hukum; mengadakan tindakan lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai penuntut umum menurut ketentuan undang-undang ini; melaksanakan penetapan hakim. Referensi Kitab Undang Hukum Acara Pidana KUHAP UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan DISCLAIMER Seluruh informasi hukum yang terkandung di dalam artikel website disediakan hanya untuk sarana edukasi dan bersifat umum, tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat hukum tentang permasalahan apapun, tidak membuat pernyataan apapun atau jaminan baik secara tersurat maupun tersurat. Untuk mendapatkan nasihat hukum yang terpercaya dan legal opinion yang kredible, akurat, yang dapat diandalkan silahkan konsultasikan masalah anda kepada kami. perbedaan toga jaksa dan pengacara – Toga adalah simbol hukum dan keadilan. Toga adalah simbol profesi hukum yang diwajibkan bagi semua profesional hukum. Perbedaan toga yang paling mencolok adalah antara toga jaksa dan toga pengacara. Sebagai profesional hukum, keduanya memiliki toga yang berbeda yang menunjukkan perbedaan dalam fungsi dan peran mereka. Jaksa adalah pejabat publik yang melayani sebagai wakil negara dalam menegakkan hukum. Sementara pengacara adalah orang yang telah lulus dari sekolah hukum dan memiliki izin untuk melakukan praktik hukum secara profesional. Keduanya memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, dan toga mereka pun berbeda dalam hal warna, bentuk, dan ukuran. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat perbedaan toga jaksa dan pengacara. Daftar Isi1 Penjelasan Lengkap perbedaan toga jaksa dan 1. Toga adalah simbol hukum dan keadilan yang diwajibkan bagi semua profesional 2. Perbedaan toga yang paling mencolok adalah antara toga jaksa dan 3. Jaksa adalah pejabat publik yang melayani sebagai wakil negara dalam menegakkan 4. Pengacara adalah orang yang telah lulus dari sekolah hukum dan memiliki izin untuk melakukan praktik hukum secara 5. Keduanya memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, dan toga mereka pun berbeda dalam hal warna, bentuk, dan ukuran. Penjelasan Lengkap perbedaan toga jaksa dan pengacara 1. Toga adalah simbol hukum dan keadilan yang diwajibkan bagi semua profesional hukum. Toga adalah simbol hukum dan keadilan yang diwajibkan bagi semua profesional hukum. Toga ini merupakan simbol yang dihormati dan dipercaya sebagai lambang kehormatan dan kekuatan hukum. Ini berarti bahwa toga harus digunakan ketika para profesional hukum berada di dalam ruang sidang atau hadir untuk memenuhi kebutuhan hukum. Meskipun toga merupakan simbol hukum yang sama untuk semua profesional hukum, toga yang digunakan oleh jaksa dan pengacara berbeda-beda. Toga yang digunakan oleh jaksa adalah berwarna hitam dan berlobang di sisi kanan bagian bawah. Toga ini juga memiliki sebuah cincin logam yang berbentuk lingkaran di bagian kiri lengan. Sementara itu, toga yang digunakan oleh pengacara berwarna putih dan berlobang di sisi kiri bagian bawah. Toga ini juga memiliki sebuah cincin logam berbentuk segitiga di bagian kanan lengan. Kedua toga ini juga berbeda dalam hal material yang digunakan. Toga jaksa biasanya terbuat dari bahan katun yang kuat dan tahan air, sedangkan toga pengacara terbuat dari bahan sutera yang lebih tipis. Toga jaksa juga diikat dengan sebuah tali untuk memastikan bahwa toga tetap berada di tempatnya. Kedua toga ini juga berbeda dalam bentuknya. Toga jaksa lebih besar dan memiliki lubang yang lebih besar di bagian bawahnya. Sementara itu, toga pengacara lebih kecil dan memiliki lubang yang lebih kecil. Kedua toga ini juga berbeda dalam hal hiasan yang terdapat di bagian atasnya. Toga jaksa biasanya memiliki tiga hiasan di bagian atas, yaitu lambang pemerintah, lambang keadilan dan salah satu dari tiga warna yang mewakili kekuasaan. Sementara itu, toga pengacara hanya memiliki dua hiasan, yaitu lambang pemerintah dan lambang keadilan. 2. Perbedaan toga yang paling mencolok adalah antara toga jaksa dan pengacara. Toga jaksa dan pengacara memiliki fungsi dan peran yang berbeda dalam sistem hukum, meskipun mereka adalah bagian dari proses keadilan. Perbedaan toga yang paling mencolok antara keduanya adalah warna dan aksen yang digunakan. Toga jaksa berwarna hitam dengan aksen putih di bagian bahu, serta jahitan di sekitar leher. Toga ini biasanya didapatkan dari pembuat toga yang telah dipilih oleh pemerintah negara. Jahitan di leher sedikit lebih tinggi dari jahitan di bagian lain, menciptakan kesan yang lebih formal. Toga jaksa juga dikenal sebagai toga kantor, karena digunakan oleh para pejabat pemerintah. Pengacara, di sisi lain, memakai toga yang berbeda. Toga pengacara berwarna abu-abu dengan aksen putih di bagian bahu. Toga ini dianggap lebih sederhana daripada toga jaksa, dan biasanya bisa disesuaikan dengan keinginan pembeli. Pengacara juga dapat memasangkan toga mereka dengan ikat pinggang dan baju. Keduanya juga memiliki aksesori yang berbeda. Toga jaksa dilengkapi dengan mahkota di bagian atas, yang digunakan untuk menandai pangkat tertinggi yang dimiliki oleh jaksa. Pengacara, di sisi lain, menggunakan pin berbentuk mahkota yang lebih kecil di bagian baju. Dalam sistem hukum, toga jaksa dan pengacara memiliki arti yang berbeda. Toga jaksa menandai posisi pengacara di pemerintahan dan toga pengacara menandai keahlian pengacara dalam melakukan tugasnya. Namun, keduanya memiliki toga yang berbeda yang membuat mereka dapat dikenali dengan mudah. 3. Jaksa adalah pejabat publik yang melayani sebagai wakil negara dalam menegakkan hukum. Toga jaksa dan pengacara adalah dua profesi hukum yang berbeda. Mereka berdua terlibat dalam proses hukum, namun perbedaan antara keduanya terletak dalam fungsi dan tujuan mereka masing-masing. Jaksa adalah pejabat publik yang melayani sebagai wakil negara dalam menegakkan hukum. Jaksa berfungsi sebagai penggugat dalam proses hukum. Mereka mengumpulkan bukti-bukti untuk menyampaikan tuduhan kepada orang yang diduga melakukan tindakan melanggar hukum. Mereka juga mengawasi proses hukum serta menjaga agar hak asasi dan keadilan terpenuhi. Sedangkan pengacara adalah orang yang memberikan bantuan hukum kepada klien mereka. Mereka dapat dipersiapkan untuk menghadapi tuduhan yang disampaikan oleh jaksa. Mereka melakukan penyelidikan mendalam untuk mengumpulkan fakta dan bukti yang dapat membantu kliennya. Mereka juga menyajikan argumen-argumen hukum yang kuat untuk mendukung tuduhan kliennya. Kedua profesi ini berbeda dalam hal tujuan mereka. Jaksa bekerja untuk menegakkan hukum dan memastikan bahwa pelanggar hukum diadili. Sedangkan pengacara ditugaskan untuk membela kliennya dan memastikan bahwa hak asasi dan keadilan kliennya terpenuhi. Kedua profesi ini penting dalam menjaga keadilan dan pengaturan hukum di masyarakat. 4. Pengacara adalah orang yang telah lulus dari sekolah hukum dan memiliki izin untuk melakukan praktik hukum secara profesional. Pengacara adalah orang yang telah lulus dari sekolah hukum dan memiliki izin untuk melakukan praktik hukum secara profesional. Ini berbeda dengan jaksa, yang merupakan pejabat publik yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menyelidiki dan menuntut kasus di pengadilan. Jaksa memiliki kewenangan untuk mengikuti proses hukum, mengajukan pertanyaan kepada saksi dan mengajukan tuntutan atas tindakan yang dianggap melanggar hukum. Pengacara dapat mengatur hubungan hukum antara klien mereka dan pihak lain, serta menyediakan bantuan hukum dalam memahami hukum dan menghadapi kasus hukum. Mereka bertugas mengumpulkan bukti, mengajukan tuntutan, dan bernegosiasi dengan pihak lain untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan klien mereka. Selain itu, pengacara juga dapat menyediakan bantuan hukum untuk membuat perjanjian dan akta, serta menjelaskan hak dan kewajiban para pihak yang terlibat. Keduanya memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Jaksa diangkat oleh pemerintah untuk menyelidiki dan menuntut kasus, sedangkan pengacara adalah profesional hukum yang bekerja untuk membela klien mereka. Meskipun keduanya terlibat dalam proses hukum, pengacara lebih banyak terlibat dengan proses hukum yang berhubungan dengan pihak ketiga, sementara jaksa lebih banyak terlibat dalam proses hukum yang berhubungan dengan penguasa. Dengan demikian, keduanya memiliki fungsi yang berbeda dalam sistem hukum. 5. Keduanya memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, dan toga mereka pun berbeda dalam hal warna, bentuk, dan ukuran. Toga jaksa dan pengacara adalah dua profesi hukum yang berbeda. Walaupun tugas mereka serupa, yaitu membela hak-hak warga negara di hadapan pengadilan, ada beberapa perbedaan antara keduanya. 1. Pendidikan. Jaksa harus memenuhi syarat-syarat khusus untuk menjadi jaksa, yang meliputi menyelesaikan pendidikan hukum, menjalani masa magang di pengadilan, dan lulus tes. Sementara itu, pengacara tidak harus memiliki gelar hukum untuk berkarir sebagai pengacara, meskipun banyak pengacara yang memiliki gelar hukum. 2. Pekerjaan. Jaksa bertanggung jawab untuk mewakili pemerintah dalam segala tuntutan pidana. Mereka harus mengumpulkan bukti, melakukan penyelidikan, mengajukan tuntutan, dan menjalankan pengacaraan di depan hakim. Sementara itu, pengacara adalah pengacara pihak yang bertugas untuk membela kliennya. 3. Hakim. Jaksa mengajukan tuntutan di hadapan hakim, sedangkan pengacara melakukan pengacaraan di hadapan hakim. 4. Gaji. Pekerjaan jaksa lebih luas daripada pengacara. Sebagai hasilnya, jaksa berhak atas gaji yang lebih tinggi daripada pengacara. 5. Keduanya memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, dan toga mereka pun berbeda dalam hal warna, bentuk, dan ukuran. Toga jaksa berwarna hitam dengan aksen merah, berbentuk jubah panjang, dan panjang hingga lutut. Sementara itu, toga pengacara berwarna abu-abu, berbentuk jubah yang lebih pendek, dan panjang hingga betis. Kesimpulannya, walaupun jaksa dan pengacara memiliki tugas yang hampir sama, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Perbedaan ini juga tercermin dalam jenis toga yang mereka kenakan.

perbedaan toga jaksa dan pengacara